Monday 25 July 2016

Giro Wajib Minimum (Reserve Requirements)

Seperti yang kita lihat dalam Bab 16, perubahan-perubahan dalam giro wajib minimum akan mempengaruhi uang beredar dengan menyebabkan uang beredar multiplier mengalami perubahan. Sebuah kenaikan dalam giro wajib minimum akan mengurangi jumlah deposit yang dapat didukung oleh sebuah level basis moneter tertentu dan akan mengarah pada sebuah kontraksi uang beredar. Sebuah kenaikan dalam giro wajib minimum juga akan meningkatkan permintaan untuk giro dan meningkatkan tingkat suku bunga (funds rate). Sebaliknya, sebuah penurunan dalam reserve requirement akan mengarah pada sebuah perluasan uang beredar dan sebuah penurunan dalam federal funds rate. The Fed telah memiliki wewenang untuk memvariasikan reserve requirement sejak tahun 1930an; ini adalah sebuah cara yang kuat dalam mempengaruhi uang beredar dan suku bunga. Perubahan-perubahan dalam reserve requirement akan memiliki pengaruh yang besar terhadap uang beredar dan suku bunga sehingga the Fed jarang menggunakan alat ini untuk mengontrol mereka.
    The Depository Institutions Deregulation and Monetary Control Act di tahun 1980 menyediakan sebuah skema yang lebih sederhana untuk menentukan reserve requirement. Semua institusi depository, termasuk bank-bank komersil, asosiasi savings and loans, mutual savings banks, dan credit unions, adalah subyek bagi reserve requirement yang sama, sebagai berikut: Required reserve untuk semua checkable deposits – termasuk non-interest-bearing checking accounts, NOW accounts, super-NOW accounts dan ATS (automatic transfer savings) accounts – sama dengan 3% dari $47.6 juta checkable deposits pertama bank dan 10% dari checkable deposits atas $47.6 juta dan set persentase pada awalnya pada 10% dapat divariasikan antara 8 dan 14%, pada keleluasaan the Fed. Dalam situasi luar biasa, persentase ini dapat dinaikkan hingga setinggi 18%.

Kelebihan dan Kekurangan Perubahan Reserve Requirements
Kelebihan utama dari menggunakan reserve requirement untuk mengontrol uang beredar dan suku bunga adalah bahwa mereka mempengaruhi semua bank sama rata dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap uang beredar. Fakta bahwa perubahan reserve requirements adalah alat yang kuat, mungkin lebih mirip kutukan daripada berkah, karena perubahan kecil dalam uang beredar dan suku bunga sulit untuk dikontrol dengan memvariasikan reserve requirement. Dengan checkable deposits saat ini berada di level sekitar $700 milyar, sebuah peningkatan setengah percentage point dalam reserve requirement atas deposit ini akan mengurangi excess reserve sebanyak $35 milyar. Karena penurunan dalam excess reserve ini akan menghasilkan multiple deposit contraction, penurunan dalam uang beredar bahkan akan lebih besar daripada ini. Memang benar bahwa perubahan kecil dalam uang beredar dapat diperoleh dengan melakukan perubahan yang sangat kecil dalam reserve requirement (katakanlah, sekitar 0.001 percentage point), tapi karena sangatlah mahal untuk melakukan perubahan dalam reserve requirement, strategi semacam ini menjadi tidak praktis. Menggunakan reserve requirement untuk memperbaiki uang beredar ini sama seperti berusaha menggunakan alat pelubang untuk memotong berlian.
    Kekurangan lain dari menggunakan reserve requirement untuk mengontrol uang beredar dan suku bunga adalah bawha menaikkan requirement akan dapat menyebabkan permasalahan likuiditas untuk bank-bank yang memiliki low excess reserves. Ketika the Fed menaikkan requirement ini di masa lalu, hal ini biasanya memperlunak hantaman ini dengan melakukan open market purchase atau dengan membuat discount window lebih tersedia, sehingga menyediakan reserve bagi bank-bank yang membutuhkannya. Reserve requirement yang secara kontinyu terus berfluktuasi juga akan menciptakan lebih banyak ketidakjelasan bagi bank-bank dan membuat manajemen likuiditas mereka menjadi lebih sulit untuk dilakukan.
    Alat kebijakan dalam mengubah reserve requirement tidak memiliki banyak rekomendasi di dalamnya, dan jarang sekali digunakan.

Aplikasi
Mengapa Reserve Requirement Mengalami Penurunan di Seluruh Dunia?
Dalam tahun-tahun belakangan ini, bank-bank sentral dalam banyak negara di dunia telah mengurangi atau membatasi reserve requirement mereka. Di Amerika Serikat, Federal Reserve menghilangkan reserve requirement dalam time deposits di bulan Desember 1990 dan menurunkan reserve requirement untuk checkable deposits dari 12% hingga 10% di bulan April 1992. Sebagai akibatnya, mayoritas institusi deposito di AS – tapi bukan yang besar dengan banyak deposit – menemukan bahwa reserve requirement tidaklah mengikat: Dalam rangka untuk melayani depositor mereka, banyak institusi depository perlu mempertahankan vault cash yang memadai di tangan (yang terhitung memenuhi reserve requirement) bahwa mereka lebih dari sekadar memenuhi reserve requirement secara sukarela. Kanada telah melangkah lebih jauh: Legislasi pasar finansial terjadi di bulan Juni 1992 menghilangkan semua reserve requirement selama periode dua tahun. Bank sentral Swiss, Selandia Baru dan Australia juga telah menghilangkan reserve requirement sepenuhnya. Apa yang menjelaskan tren menurunnya reserve requirement di kebanyakan negara?
    Kau mungkin ingat di dalam Bab 9 bahwa reserve requirement berfungsi sebagai sebuah pajak terhadap bank. Karena bank sentral biasanya tidak membayar bunga atas reserve, bank tidak mendapatkan apa-apa darinya dan kehilangan bunga yang bisa didapat seandainya bank memberikan loan. Biaya yang dibebankan atas bank dari reserve requirement ini berarti bahwa bank-bank memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan intermediaries yang bukan subyek bagi reserve requirement, membuat mereka menjadi kurang kompetitif. Kita telah melihat di dalam Bab 10 bahwa kekuatan pasar tambahan telah membuat bank menjadi kurang kompetitif, melemahkan kesehatan sistem perbankan di seluruh dunia. Bank-bank sentral oleh karenanya telah mengurangi reserve requirement untuk membuat bank-bank menjadi lebih kompetitif dan lebih kuat. Federal Reserve cukup eksplisit dalam rasionalitasnya terkait reduksinya di April 1992 ketika mereka mengumumkannya di tanggal 18 Februari 1992, menyatakannya dalam press release bahwa reduksi tersebut “akan mengurangi biaya bagi para depository dan memperkuat neraca mereka. Sejalan dengan waktu, diharapkan agar kebanyakan penghematan biaya ini akan diberikan pada depositor dan borrower.”

Aplikasi
Sistem Channel/Corridor untuk Menentukan Suku Bunga yang Digunakan di Negara Lain
Penurunan dalam reserve requirement telah menimbulkan concern bahwa jika demand untuk reserver mengalami penurunan hingga nol, maka sebuah bank sentral tidak akan dapat melakukan kontrol atas suku bunga. Namun, apa yang disebut sebagai sistem channel atau corridor dalam melakukan kebijakan moneter – yang telah diadopsi oleh Kanada, Australia, dan Selandia Baru, semuanya telah menghilangkan reserve requirement – menunjukkan bahwa bank-bank sentral dapat terus secara efektif menentukan suku bunga interbank overnight seperti federal funds rate. Bagaimana cara kerja sistem channel/corridor ini diilustrasikan oleh Bagan 6, yang mendeskripsikan pasar untuk reserve di sepanjang line yang dibahas di awal bab ini.
    Di dalam sistem channel/corridor, bank sentral mendirikan sebuah standing lending facility, seperti yang ada di Amerika Serikat dan kebanyakan negara industri lainnya, dimana bank sentral selalu siap untuk meminjamkan overnight dalam jumlah apapun yang diminta bank untuk suku bunga fix, i1. Standing lending facility ini umumnya disebut sebagai lombard facility dan suku bunga yang dibebankan atas loan ini disebut lombard rate. (nama ini berasal dari Lombardy, sebuah wilayah di utara Italia yang merupakan sebuah pusat perbankan penting di abad pertengahan). Seperti yang kita lihat di awal bab, dengan sebuah standing lending facility, bank sentral tidak membatasi jumlah pinjaman oleh bank, tapi mereka selalu siap siaga untuk mensuplai jumlah berapapun yang diinginkan oleh bank pada suku bunga pinjaman i1. Sehingga, kuantitas reserve yang disuplai termasuk flat (elastis tidak terbatas) pada i1 seperti yang ditunjukkan dalam Bagan 6, karena jika suku bunga overnight disimbolkan oleh iff, mulai naik diatas i1, bank akan tetap meminjam discount loans tanpa batas.
    Di dalam sistem channel/corridor maka bank sentral akan mendirikan standing facility lain yang membayar sebuah suku bunga fix ir kepada bank untuk reserve (deposit) berapapun yang ingin mereka simpan di bank sentral. Kuantitas dari reserve yang disuplai ini juga flat pada ir, karena jika suku bunga overnight mulai turun dibawah rate ini, bank tidak akan meminjamkan dalam pasar overnight. Namun, mereka akan tetap meningkatkan jumlah deposit mereka di bank sentral (secara efektif meminjamkan kepada bank sentral) dan karenanya akan tetap menurunkan kuantitas reserve yang disuplai oleh bank sentral. Antara ir dan i1, kuantitas reserve yang disuplai akan sama dengan reserve nonborrowed Rn, yang ditentukan oleh operasi pasar terbuka. Nonborrowed reserves dibuat nol jika demand/permintaan untuk reserve juga diharapkan menjadi nol. Kurva penawaran untuk reserve Rs adalah fungsi langkah yang diuraikan dalam Bagan 6.
    Kurva permintaan untuk reserve Rd memiliki kemiringan menurun yang biasa. Seperti yang bisa kita lihat di dalam Bagan 6, dimana kurva permintaan bergeser ke kiri ke   maka suku bunga overnight tidak pernah jatuh dibawah ir, sementara jika kurva permintaan bergeser ke kanan ke  , tingkat suku bunga overnight tidak pernah naik diatas i1. Sehingga sistem channel/corridor akan bisa memungkinkan bank sentral untuk mempertahankan suku bunga overnight antara channel/corridor sempit dengan sebuah batas atas i1 dan batas bawah ir.  Di Kanada, Australia dan Selandia Baru, lending rate i1 ditentukan pada 25 basis points (0.25 percentage points) diatas announced target rate, sementara suku bunga yang dibayarkan pada reserve yang disimpan di bank sentral diset pada 25 basis points dibawah target. Lebih banyak analisa in-depth menunjukkan bahwa bank akan menentukan demand untuk reserve sehingga kurva permintaan diharapkan untuk memotong kurva penawaran di announced target overnight rate   , dengan hasil bahwa deviasi dari announced target cukup kecil.
    Poin penting dari analisa ini adalah bahwa pendekatan channel/corridor memungkinkan bank sentral untuk menentukan suku bunga kebijakan overnight, apapun permintaan untuk reserve, termasuk permintaan nol. Sehingga di masa depan, penurunan yang kontinyu dalam permintaan untuk reserve pada akhirnya dapat mengarahkan bank sentral untuk mengikuti langkah-langkah bank sentral Kanada, Australia, dan Selandia Baru, serta untuk mengadopsi sistem channel/corridor untuk melakukan kebijakan moneter.

No comments:

Post a Comment